Ini kisahku tentang cinta sesama jenis, panggil saja amel saya masih kelas 2 SMU di daearah Yogya, tinggi 168cm, berat 49kg, ukuran bra 36. Saya sendiri sebenarnya bukan lesbian entah kenapa saat melihat wanita yang memang mempunyai dada yang indah mataku langsung tertuju kesana. Sebagai contoh saat aku sedang menonton TV musik dirumah, video klip dari duo srigala salah satunya yang namanya Pamela safitri saat melihat dadanya yang aduhai saat itu saya mempunyai rasa yang lain.
Kalau waktu siang hari saya sering maen maen di warnet untuk browsing tentang duo srigala salah satunya Pamela safitri, melihat foto foto di sebuah googling banyak yang memang mempertontonkan keindahan dadanya, saya pun mengkopi atau meyimpan banyak gambar tentang personil duo srigala tersebut.
Saat saya pun ingin tidur biasanya sering menghayal sampai masturbasi sampai orgasme sambil membayangkan tubuhku saat itu diraba – raba hingga geli geli diremas payu daraku dari belakang dan dari depan membayangkan ada seorang wanita sedang menyedot vaginaku sampai maasturbasi, kejadian itu saya sering aku ulangi hampir setiap malam saya menghayal dengan wanita lain.
Untuk kisah nyatanya saya berbagi pengalaman cerita tentang naluri lesbiku bergejolak. Suatu hari aku duduk di kursi sofa sedang menonton televisi. Aku hanya memakai bra dan celana dalam saja. Dari dalam kamar keluarlah seorang cewek. Sebut saja Astrid. Dia juga hanya memakai bra dan celana dalam saja. Dia lalu duduk disampingku.
Dia belai pahaku. Aku tahu maksudnya. Kumatikan televisi dengan remote control. Aku menggeser posisi dudukku dengan menyamping. Kugeser juga tubuh Astrid dengan memegang pundaknya. Kulepas kaitan bra yang dipakainya dari belakang. Pelan-pelan kuturunkan tali branya yang menggantung di pundaknya. Kedua payudaranya yang berukuran 36 (sama dengan punyaku) kini sudah telanjang. Lalu kubelai lengannya dengan lembut.
Astrid menolehkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya. Kusambut lidahnya dengan lidahku. Kami berdua saling menjilat lidah sambil tanganku tetap membelai pundaknya. Kami berhenti saling menjilat. Kemudian dari belakang kuremas kedua payudaranya. Astrid dengan setengah terpejam mengeluarkan desahannya. Lalu kudorong Astrid ke depan.
Aku melepas bra yang kupakai. Aku lalu telentang di sofa dan kutarik pundak Astrid supaya telentang di atasku. Kini posisi pantatnya berada di selangkanganku sementara kakiku sendiri mengangkang. Pipinya hinggap di payudara kananku dan matanya melihat payudara kiriku. Kuremas lagi payudara kirinya dengan tangan kiriku. Sementara tangan kananku membenarkan posisi kaki kananku yang kurasa kurang enak.
Kuremas lagi kedua payudaranya. Sementara tangan kiri Astrid membelai paha kiriku. Dan tangan kanannya membelai vaginanya yang masih ditutupi celana dalam. Dibukanya sedikit celana dalam bagian bawahnya untuk dapat membelai vaginanya. Kami berdua tersenyum. Kemudian dia duduk dan melepas celana dalam yang kupakai. Kuangkat pantatku supaya mempermudah dia dalam melepas celana dalamku. Setelah itu dia berdiri mau melepas celana dalamnya sendiri. Aku cegah dia. Kupegang tangannya. Dia malah menarik aku untuk ikut berdiri. Ditempelkannya kedua payudaranya ke kedua payudaraku. Digesek-gesekkan. Kami berdua berpelukan sambil kedua tanganku meremas pantatnya yang besar.
Agak lama kami berpelukan dan merasakan sensasi pada masing-masing kedua payudara kami yang saling bergesekan. Kemudian aku didorongnya hingga aku terjatuh dan dengan cepat melepaskan celana dalamnya. Lalu dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Kembali kami saling menjilat lidah. Kupegang pinggangnya dan kutumpangkan paha kananku ke pinggangnya. Sementara paha kiriku dijepit kedua pahanya. Membuat apha kiriku menggesek vaginanya.
Lalu lidahnya turun ke bawah. Dijilatinya puting payudara kananku sambil tangannya juga meremas. Aku hanya bisa mendesah dan kedua tanganku meremas rambutnya. Kemudian disodorkannya payudara kanannya ke mulutku. Tak kusia-siakan kesempatan itu. Kukulum puting payudara kanannya. Aku sendiri juga meremas payudara kananku sendiri. Sedangkan payudara kiriku diremas oleh Astrid.
Lalu kudorong Astrid sehingga dia ganti di bawah tubuhku. Kuremas kedua payudaranya dengan kedua tanganku. Sementara dia hanya kebagian remasan pada payudara kananku. Payudara kiriku sendiri menempel di bawah belahan kedua payudara Astrid. Astrid kembali mendesah sambil matanya setengah terpejam. Lalu aku menggeser tubuhku. Kudekatkan wajahku ke vagina Astrid. Astrid tahu maksudku. Kedua tangannya membuka vaginanya. Langsung saja kusedot vaginanya dengan lidahku sambil membaringkan tubuhku dengan posisi miring. Paha kirinya yang berada di antara kedua payudaraku diangkat ke atas pinggangku.
Posisi ini ternyata kurang mengenakkan bagiku. Kusuruh Astrid minggir sebentar. Lalu aku tidur telentang. Kusuruh Astrid mengangkangkan selangkangannya di depan mulutku dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua tangannya. Kembali kubuka vagina Astrid dan kusedot dengan lidahku. Astrid hanya bisa menjerit perlahan. Jeritan kenikmatan. Astrid rupanya kelelahan. Aku sendiri juga sudah puas menyedot vaginanya. Dia membaringkan tubuhnya sejenak disampingku. Hanya sebentar. Lalu dengan setengah berbaring dia ganti menyedot vaginaku dengan lidahnya. Dibukanya vaginaku dengan tangan kanannya. Ganti aku yang menjerit kenikmatan.
Kami berdua telah puas. Kami dengan masih telanjang bulat beristirahat sambil saling membelai. Kemudian datang lagi soerang cewek. Sebut saja Niken. Juga hanya dengan memakai bra dan celana dalam. Kedua payudaranya yang berukuran 38 tampak ingin keluar dari bra yang dipakainya. Aku dan Astrid kemudian berdiri menghampirinya. Niken sedang melepas bra yang dipakainya. Payudaranya yang paling besar diantara kami bertiga tampak sudah lega. Kami berdua lalu setengah berdiri disamping Niken dengan bertumpu pada lutut. Aku disamping kaki kanan Niken sedangkan Astrid di samping kaki kiri Niken. Kami berdua melepaskan celana dalam yang dipakainya.
Kemudian aku berdiri dan dirangkul Niken. Sementara Astrid jongkok di depan vagina Niken. Dia lalu menyedot vagina Niken dengan lidahnya sambil tangan kirinya membelai paha kanan Niken. Tangan kananku juga membelai paha kanannya dan tangan kiriku memeluk pinggangnya. Tangan kiri Niken sendiri membuka vaginanya dengan tangan kanan tetap merangkul tubuhku. Niken hanya bisa mendesah. Lalu kuajak Niken untuk duduk di lantai. Dia lalu duduk dengan kedua tangannya bertumpu ke belakang. Aku ingin mencicipi vaginanya. Tetapi keduluan oleh Astrid yang rupanya masih belum cukup merasakan vagina Niken. Kudengar desahan Niken yang lalu kusumpal dengan ciumanku.
Rupanya Niken tidak merasa enak dengan ciumanku. Dia membalas ciumanku hanya sebentar. Dia lalu memegang payudara kananku dan diremasnya. Aku yang dari tadi ingin mencicipi vagina Niken hanya bisa membantu membuka vaginanya sementara Astrid masih asyik dengan sedotannya. Niken lalu menjilati puting payudara kananku dan tangan kirinya meremas payudara kanannya sendiri. Juga payudara kirinya bergantian.
Astrid sudah puas dengan vagina Niken. Dia sedang menjilati jari-jari kaki kanan Niken yang diangkatnya. Aku segera mendaratkan lidahku ke vagina Niken untuk menyedotnya. Niken mendesah lagi. Dan seperti juga aku. Astrid lalu menciumnya. Niken keenakan dengan ciuman Astrid. Lama sekali mereka beerciuman sehingga aku bisa sepuasnya menyedot vagina Niken dengan lidahku. Kami bertiga akhirnya mencapai orgasme pada waktu hampir bersamaan. Karena kelelahan kami juga tertidur di lantai dengan keadaan telanjang.
Ketika aku bangun kulihat Astrid sudah tidak ada. Dan kudengar suara gemericik air dari kamar mandi. Kubangunkan Niken dan kami berdua menuju dikamar mandi. Di kamar mandi sudah ada Astrid. Kami berdua bersama-sama mandi di bawah pancuran sambil sesekali saling membelai. Kemudian Niken mematikan kran pancuran. Dia mengambil sabun. Karena sabunnya ada dua, yang satu diserahkan ke aku. Kemudian dia dari depan menyabuni tubuh Astrid. Sedang aku sendiri dari belakang juga menyabuni tubuh Astrid. Astrid kemudian berbalik menghadap ke aku. Dia mengambil sabun dariku dan menyabuni tubuhku. Sedangkan Niken menyabuni tubuhnya sendiri. Sambil sesekali menyabuni pantat Astrid.
Kupeluk Niken sehingga otomatis tubuh Astrid berada di antara tubuhku dan tubuh Niken. Tubuh kami yang penuh busa sabun menempel. Kedua payudaraku dan kedua payudara Astrid menempel. Sedangkan kedua payudara Niken menempel di punggung Astrid. Astrid lalu melepaskan diri dari jepitan kedua tubuh yang penuh busa sabun. Dia lalu membersihkan tubuhnya dari busa sabun dengan air dari ember sambil melihat aku yang sedang saling menempelkan payudara dengan Niken. Tangan kananku memegang payudara kananku yang kutempelkan ke payudara kiri Niken yang juga dipegang tangan kirinya. Setelah menempel lalu tangan kirinya mengangkat paha kananku sehingga vaginaku menggesek paha kirinya.
Kulihat Astrid sedang menghanduki tubuhnya sambil keluar kamar mandi sementara kami berdua sedang asyik dengan kedua payudara penuh busa sabun yang saling bergesekan. Aku lalu membuka kran pancuran kembali untuk membersihkan busa sabun yang memenuhi tubuhku dan tubuh Niken. Niken ternyata tidak setuju. Dimatikan lagi kran pancuran.
Lalu didorongnya dengan pelan ketubuhku sehingga aku bersandar ke dinding kamar mandi. Diremas-remas lagi kedua payudaraku yang juga kubantu dengan kedua tanganku yang memegang kedua tangannya. Tubuhnya lalu turun ke bawah dan disiramnya bagian vaginaku dengan air dari ember. Lalu tangannya membuka vaginaku. Disedotnya vaginaku dengan lidahnya. Kedua tangannya naik ke atas meremas kedua payudaraku. Agak lama dia melakukan itu.
Dan ketika dia tidak meremas kedua payudaraku, aku meremas sendiri kedua payudaraku sambil sesekali mendesah.
Setelah puas menyedot vaginaku dengan lidahnya, dia membuka kran pancuran dan membersihkan tubuhnya dari busa sabun dengan bantuanku dengan membersihkan tubuhnya dari belakang. Dia berbalik sambil mematikan kran pancuran dan mengambil botol sabun cair. Dia kelihatannya belum puas bermain sabun.
Dikucurkannya sabun dari botol itu ke tangannya lalu diusapkan ke payudara kiriku. Tanganku minta bagian. Niken mengucurkan sabun ke tanganku dan lalu aku mengusapnya ke payudara kirinya. Kemudian Niken menjatuhkan botol sabun itu dan meratakan sabun ke kedua payudaraku. Kulakukan hal yang sama. Kami berdua lalu saling menempelkan kedua payudara. Dan digesek-gesekkan sampai dia puas.
Niken lalu membalikkan badannya dan membuka kran air. Dia membersihkan kedua payudaranya dari busa sabun. Aku dari belakang memegang bagian belakang kepalanya untuk menciumnya dari belakang. Dibawah kucuran air pancuran aku meraba bagian depan tubuh Niken dari belakang sambil lidahku menjilati lehernya. Kuremas juga kedua payudaranya. Akhirnya kami selesai bermain di bawah pancuran. Kami berdua keluar setelah menghanduki tubuh yang basah. Dilihatnya Astrid dengan masih telanjang sedang merapikan rambutnya. Dia duduk di pinggir tempat tidur. Niken menghampirinya sementara aku tetap berdiri untuk melihat apa yang akan dilakukan Niken terhadap Astrid.
Dari samping dia menjilati puting payudara kanan Astrid. Tangan Astrid memegang bagian belakang lehernya. Niken lalu duduk di paha kanan Astrid dan mencium bibirnya. Mereka berdua berciuman sambil saling menjilat lidah. Lalu Niken menelentangkan Astrid. Dengan setengah berjongkok dia menyodorkan vaginanya ke mulut Astrid. Astrid lalu menyedot vagina Niken dengan lidahnya.
Niken lalu agak mundur ke belakang. Sambil setengah berdiri dengan bertumpu pada kedua lututnya ditekannya kedua payudara Astrid yang kedua tangannya juga menekan kedua payudaranya sendiri. Sehingga kedua payudara Astrid yang ditekan dua pasang tangan saling menempel.
Setelah itu Astrid mendudukkan Niken kembali. Didudukkan di lantai pinggi tempat tidur.
Astrid sendiri duduk di pinggir tempat tidur. Dari belakang dijilatnya lidah Niken. Kedua tangannya dipegang kedua tangan Niken untuk meremas kedua payudara Niken.
Astrid lalu menyodorkan payudara kanannya ke mulut Niken yang langsung menjilati puting payudara kanan Astrid. Tangan kirinya meremas payudara kiri Niken. Lalu ganti Astrid menyodorkan payudara kirinya ke mulut Niken yang juga langsung menjilati puting payudara kiri Astrid. Tangan kanannya meremas payudara kanan Niken. Aku yang melihat hal itu langsung ikut bergabung. Kami bertiga bercumbu dengan lebih hebat lagi.